Fenomena penyakit anak indigo sudah banyak mewabah di Indonesia, namun pada hakikatnya yang terjangkit penyakit anak indigo ini bukan dari anaknya sendiri, tetapi dari sebagian oknum yang mengatasnamakan consultan anak guna meraup keuntungan dan memanfaatkan keserakahan orang tua yang ingin anaknya disebut spesial dibanding dengan anak-anak sesuianya. Sudah menjadi bukti yang sangat kuat bahwa para pemikir atau pakar riset belum mampu mengungkapkan data yang nyata kongkret mengenai jumlah anak indigo di indonesia.
Penyebabnya adalah sifat serakah kita, kurangnya pengetahuan, kurang kritis, dan kurangnya kewaspadaan akan menyebabkan kita terjerumus kedalam jebakan-jebakan peraup keuntungan dengan mengatasnamakan psikiater atau apalah itu yang penting mengadakan pelayanan bimbingan untuk anak-anak indigo katanya,,
Dalam wikipedia dijelaskan Anak indigo atau anak nila (bahasa Inggris: Indigo children) adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini merupakan ilmu semu[1] yang didasarkan pada gagasan Zaman Baru pada tahun 1970-an. Konsep ini mulai terkenal setelah diterbitkannya beberapa buku pada akhir tahun 1990-an dan dirilisnya beberapa film satu dasawarsa kemudian. Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam: dari yang meyakini bahwa mereka adalah tahap evolusi manusia selanjutnya (yang bahkan mempunyai kemampuan paranormal seperti telepati) hingga yang menyebut anak indigo sebagai orang yang lebih empatik dan kreatif.
Meskipun tidak ada satu bukti penelitian pun yang membuktikan keberadaan anak indigo atau sifat mereka, fenomena ini menarik perhatian orang tua yang anaknya didiagnosis mengalami kesulitan belajar atau yang ingin anaknya spesial. Kaum skeptik memandangnya sebagai cara orang tua menghindari penanganan pediatrik atau diagnosis psikiatrik yang tepat. Daftar sifat yang dimiliki anak indigo juga dikritik karena terlalu umum sehingga dapat diterapkan untuk hampir semua orang (efek Forer). Fenomena indigo dituduh pula sebagai alat untuk menambang uang dari orang tua yang mudah ditipu.
Agar supaya kita melek ilmu pengetahuan baca lagi kutipan dari wikipedia di bawah ini:
Asal usul
Konsep anak indigo pertama kali dikemukakan oleh cenayang Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an. Pada tahun 1982, Tappe menerbitkan buku Understanding Your Life Through Color (Memahami Hidup Anda Melalui Warna)[2] yang menjelaskan bahwa semenjak pertengahan tahun 1960-an, ia mulai menyadari bahwa ada banyak anak yang lahir dengan aura "indigo"[3][4] (dalam publikasi lain Tappe juga mengatakan bahwa warna indigo atau nila berasal dari "warna kehidupan" anak yang ia dapatkan melalui sinestesia[5]). Gagasan ini kemudian dipopulerkan oleh buku yang berjudul The Indigo Children: The New Kids Have Arrived (Anak Indigo: Anak-anak Baru Telah Tiba) pada tahun 1998. Buku ini ditulis oleh Lee Carroll dan Jan Tober.[6]
Pada tahun 2002, konferensi internasional untuk anak indigo yang dihadiri oleh kurang lebih 600 orang diadakan di Hawaii. Konferensi pada tahun-tahun berikutnya diadakan di Florida dan Oregon. Beberapa film bertajuk indigo juga telah dibuat, seperti Indigo pada tahun 2003[7] yang disutradarai oleh James Twyman.[8] Film mengenai indigo juga dirilis di Rusia pada tahun 2008.[9]
Dalam sebuah artikel di Nova Religio pada tahun 2009, Sarah W. Whedon pada tahun 2009 mengusulkan bahwa konstruksi sosial anak indigo merupakan tanggapan terhadap "krisis anak-anak Amerika" yang tampak dalam bentuk peningkatan kekerasan anak-anak dan diagnosis attention deficit disorder dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Whedon meyakini bahwa orang tua melabeli anak mereka sebagai "indigo" sebagai penjelasan alternatif bagi ADD dan ADHD anak mereka.[3]
Karakteristik
Beberapa ciri anak indigo adalah:- Empatik, penuh rasa ingin tahu, berkeinginan kuat, independen, dan sering dianggap aneh oleh teman dan keluarga
- Mengenal dirinya dan memiliki tujuan yang jelas
- Memiliki spiritualitas di bawah sadar yang kuat semenjak kecil
- Meyakini bahwa dirinya layak untuk berada di dunia.
- Memiliki IQ yang tinggi, mempunyai kemampuan intuitif, dan
- Sering menolak mengikuti aturan atau petunjuk.
Menurut Tober dan Carroll, anak indigo mungkin tidak memiliki performa yang baik di sekolah karena menolak mengikuti aturan, lebih pintar (atau lebih matang secara spiritual) dari guru mereka, dan kurang tanggap terhadap disiplin yang didasarkan pada rasa bersalah, takut atau manipulasi.[8]
Hubungan dengan attention-deficit hyperactivity disorder
Banyak anak yang dilabeli indigo didiagnosis mengidap attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD),[10] dan buku Tober dan Carroll yang berjudul The Indigo Children sendiri menghubungkan konsep indigo dengan diagnosis ADHD.[6] Robert Todd Carroll menyatakan bahwa pelabelan anak-anak sebagai indigo merupakan alternatif dari diagnosis yang seolah menunjukkan ketidaksempurnaan, kecacatan atau penyakit kejiwaan.[10][11] Setelah menghubungkan konsep anak indigo dengan ketakutan terhadap penggunaan Ritalin untuk mengontrol ADHD, Carroll berpendapat bahwa ketakutan akan penggunaan Ritalin telah memperkeruh suasana, dan berdasarkan pilihan yang ada, tentu adalah sesuatu yang masuk akal apabila orang tua lebih memilih meyakini bahwa anak mereka itu spesial dan terpilih untuk misi yang penting daripada menerima kenyataan bahwa anak mereka mengidap penyakit kejiwaan.[11]
Stephen Hinshaw, profesor psikologi di Universitas California, Berkeley, menyatakan bahwa ketakutan akan kelebihan pengobatan terhadap anak itu masuk akal, namun anak berbakat yang didiagnosis ADHD dapat belajar lebih baik dengan lebih banyak struktur, bahkan jika struktur tersebut awalnya mengakibatkan kesulitan. Banyak anak yang dilabeli inidgo telah dimasukkan ke sekolah rumah.[4]
Kritik
Menurut psikolog Russell Barkley, pergerakan Zaman Baru belum menghasilkan satu bukti pun mengenai keberadaan anak indigo, dan 17 sifat yang dikaitkan dengan anak indigo itu merupakan efek Forer (atau dalam kata lain, terlalu umum sehingga dapat dikaitkan dengan hampir semua orang). Konsep indigo dikritik terdiri dari sifat-sifat yang terlalu umum, dan juga dianggap sebagai diagnosis palsu yang sama sekali tidak didukung oleh sains.[4][10] Kurangnya dasar ilmiah untuk konsep indigo diakui oleh beberapa tokoh pendukung indigo seperti Doreen Virtue, pengarang buku The Care and Feeding of Indigos, dan James Twyman, orang yang membuat dua film mengenai indigo.[8]
Ahli kesehatan kejiwaan juga khawatir karena pelabelan indigo dapat menghambat diagnosis dan penanganan yang tepat yang dapat membantu sang anak.[4][8] Ahli lain juga menyatakan bahwa sifat-sifat anak indigo dapat diinterpretasikan sebagai pembangkangan dan kewaspadaan belaka.[10]
Nick Colangelo, profesor di Universitas Iowa, menyatakan bahwa buku indigo pertama seharusnya tidak diterbitkan, dan bahwa "...pergerakan anak indigo itu bukan mengenai anak-anak, dan juga bukan mengenai warna indigo, tapi mengenai orang dewasa yang menyebut diri mereka sebagai ahli dan mengeruk uang dari buku, presentasi dan video."[8]
Komersialisasi
Di artikelnya yang berjudul "Indigo: The Color of Money" (Indigo: Warna Uang), Lorie Anderson menuduh bahwa Twyman dan organisasinya adalah "penipu Zaman Baru yang mencari keuntungan." Menurutnya, kepercayaan akan anak indigo dapat menghasilkan banyak uang dari penjualan buku, video, sesi bimbingan untuk anak-anak, serta sumbangan.[12] Saat ini ada berbagai macam buku, film, kemah musim panas, dan konferensi yang ditargetkan untuk orang tua yang meyakini bahwa anak mereka adalah seorang indigo.
Referensinya:
- ^ Stenger, Victor J. (1998-06). "Reality Check: the energy fields of life". Committee for Skeptical Inquiry.
- ^ Tappe, NA (1986). Understanding your life through color: Metaphysical concepts in color and aura. Starling Publishers. ISBN 0-940399-00-8.
- ^ a b Whedon, Sarah W. (2009-02). "The Wisdom of Indigo Children: An Emphatic Restatement of the Value of American Children" (PDF). Nova Religio 12 (3): 60–76. doi:10.1525/nr.2009.12.3.60. Diakses 2010-06-25.
- ^ a b c d e Leland, J (2006-01-12). "Are They Here to Save the World?". The New York Times. Diakses 2009-04-15.
- ^ Tappe, NA. "All About Indigos - A Nancy Tappe Website". Diakses 2009-04-15.
- ^ a b c Tober J & Carroll LA (1999). The Indigo Children: The New Kids Have Arrived. Light Technology Publishing. ISBN 1-56170-608-6.
- ^ "Indigo". Box Office Mojo. Diakses 2012-05-15.
- ^ a b c d e Hyde, J (2006-03-09). "Little Boy Blue". Dallas Observer. Diakses 2009-04-15.
- ^ "Індиго (2008)" (dalam bahasa Russian). kinopoisk.ru.
- ^ a b c d Jayson, S (2005-05-31). "Indigo kids: Does the science fly?". USA Today. Diakses 2007-10-23.
- ^ a b Carroll, RT (2009-02-23). "Indigo child". The Skeptic's Dictionary. Diakses 2009-04-13.
- ^ Anderson, L (2003-12-01). "Indigo: the color of money". Selectsmart.com. Diakses 2010-09-24
Sebagai manusia yang beragama hendaknya kita memutuskan atau memahami sesuatu apapun itu harus dengan universal jangan dilihat dari satu sudut pandang saja yang nantinya akan membahayakan kita sebagai pelaku kebijakan yang sudah kita tetapkan.
Kenapa saya menyetujui fenomena Indigo ini adalah alat untuk meraup keuntungan belaka? coba kita cermati salah-satu website yang menjelaskan (seolah) syarat-syarat pengidap indigo. kita kritisi bersama-sama ya.......
diambil dari
http://edratna.wordpress.com/2008/01/15/apakah-anak-anda-termasuk-anak-indigo/
Apakah anak anda indigo?
Untuk mengetahui apakah anak anda atau anda sendiri indigo, jawablah
pertanyaan berikut: 1) Apakah anak anda sering bersikap seperti
bangsawan? , 2) Apakah anak anda memiliki perasaan pantas diterima?, 3)
Apakah anak anda mempunyai perasaan bahwa dirinya dapat dimengerti? , 4)
Apakah anak anda sulit menghadapi disiplin dan kekuasaan? , 5) Apakah
anak anda menolak untuk mengerjakan hal-hal pasti yang diminta untuk
dikerjakan? , 6) Apakah kegiatan antri tak disukai anak anda?,7) Apakah
anak anda tidak menyukai sistem yang berorientasi ritual/mekanikal dan
sedikit memerlukan kreatifitas? ,8) Apakah anak anda sering dapat
mengetahui cara-cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu, baik di
rumah atau di sekolah? , 9) Apakah anak anda tidak mudah kompromi? , 10)
Apakah anak anda tidak merespon/takut pada ancaman? , 11) Apakah anak
anda mudah bosan terhadap pekerjaan yang ditugaskan , 12) Apakah anak
anda terlihat mempunyai gejala ADD? , 13) Apakah anak anda kreatif? ,
14) Apakah anak anda terlihat mempunyai intuisi yang tajam? , 15) Apakah
anak anda mempunyai sikap empati yang menonjol terhadap orang lain? ,
16)Apakah anak anda mempunyai pemikiran yang abstract? , 17)
Apakah anak anda cerdas? , 18) Apakah anak anda sangat berbakat (yang
diidentifikasi sebagai karunia)? , 19)Apakah anak anda terlihat sebagai
pengkhayal? , 20) Apakah mata anak anda terlihat memancarkan mata orang
dewasa, bijak dan dalam? . 21) Apakah anak anda mempunyai kecerdasan
spiritual?
Jika anda mempunyai 10 jawaban “Ya”, maka anak anda kemungkinan
adalah indigo. Jika jawaban “Ya” lebih dari 15, maka anak anda
dipastikan sebagai anak indigo......................
Pertanyaan-pertanyaan di atas seolah menjebak kita untuk memasuki dunia yang sudah mereka rancang sedemikian rupa untuk meraup keuntungan dari kecemasan orang tua yang berlebihan kepada buah hatinya, dan coba anda buktikan sendiri di akhir tulisannya dicantumkan alamat praktek/konsultasi/bimbingan yang mereka rencanakan. hati-hati ya,, selama kita atau anak kita normal bisa berinteraksi dengan teman-temannya dan dapat merespon atas apa yang kita sampaikan kepadanya dengan baik tidak usah khawatir dan tidak perlu dikonsultasikan kepada ahli, dan saran saya kalo mau konsultasi ke Psikolog Psikiater dan apapun namanya itu jangan terlalu di aminin 100% cukup 70% aja sisanya kita yang memutuskan anak kita, kenapa? karena itu anak kita loh, bukan anak mereka (sikolog/sikiater).... dan intinya banyak baca karya-karya ilmiyah hasil riset (penelitian) yang insya Allah sangat mendekati pada kebenaran so gak usah khawatir ok,,,
Kalo masih kurang yakin saya tampilkan kutipan yang menyesatkan dan mengakibatkan salah penanganan akibat pengaruh fenomena indigo ini.
......
masih dari situs yang sama
Tips untuk mendidik anak indigo
Wendy Chapman, memberikan 10 tips untuk mendidik anak-anak indigo, sebagai berikut:
......
Mari kita kritisi per ponter..
katanya: Tips untuk mendidik anak indigo "padahal menjerumuskan"
Wendy Chapman, memberikan 10 tips untuk mendidik anak-anak indigo, sebagai berikut:
"Sebagai orangtua, anda juga harus membuat anak indigo disiplin, dan membuat mereka belajar tentang perilaku yang bisa diterima atau tidak. Dan belajar untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bisa diterima. Bersikaplah adil, dan berikan batas toleransi yang pantas. Katakan yang sesungguhnya sesuai dengan umurnya, dan jangan bohong karena mereka akan tahu. Katakan bahwa dia dicintai dan peluk sebanyak mungkin."
Jadi intinya dari saya kita harus hati-hati terhadap segala pengaruh roh jahat yang akan menyesatkan kita... keep smile...
Kalo masih kurang yakin saya tampilkan kutipan yang menyesatkan dan mengakibatkan salah penanganan akibat pengaruh fenomena indigo ini.
......
masih dari situs yang sama
Tips untuk mendidik anak indigo
Wendy Chapman, memberikan 10 tips untuk mendidik anak-anak indigo, sebagai berikut:
- Perlakukan mereka dengan penuh penghargaan. Jika anda tidak menunjukkan penghargaan kepada mereka, mereka juga akan demikian, walaupun anda mempunyai otoritas atau kekuasaan.
- Dengarkan pendapat mereka. Mereka perlu tahu bahwa anda peduli dan mengenali sistem nilai mereka.
- Kembangkan kemampuan mereka. Beri mereka pilihan, seperti misalnya tipe produk yang akan dipelajari, apa perintah untuk pekerjaan yang harus dilakukan, pilihan antara dua kegiatan. Memiliki suara yang didengar membuat rasa yang berbeda atas penghargaan diri, biasanya akan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam pilihan yang sudah mereka buat dan konsekuensinya akan memperbaiki sikap mereka terhadap anda dan terhadap pendidikan.
- Bangunlah sikap koperatif dan hindari memberi perintah. Anak indigo tidak akan peduli terhadap hal-hal yang dimaksudkan untuk mengontrol mereka. Merka akan peduli terhadap perlakuan yang bersifat adil dan baik.
- Bantu mereka melakukan hal yang berbeda. Jika mereka frustasi, misalnya pekerjaan sekolah, sehingga mereka merasa sendiri di dunia, bantulah mendorong mereka untuk berbuat sesuatu yang positif untuk merubahnya. Seperti menulis surat, karya tulis, puisi, membuat poster, T shirt, mengorganisasi kelompok diskusi.
- Bantu mereka membangun bakat dan kemampuannya. Dorong mereka untuk kreatif dan berani mengekspresikan kepribadian merka yang unik.
- Bersikap toleran terhadap emosinya yang ekstrim. Bantu mereka membuat keseimbangan menggunakan aromaterapi, ijinkan mereka minum air putih di kelas, bersikap tenang, atau latihan visualisasi.
- Dorong mereka untuk menjadi sumber kedamaian bagi orang lain. Indigo dilahirkan untuk menjadi sumber kedamaian. Dorong mereka untuk melatihnya. Hal ini akan membangun komunikasi dan welas asih. Jadilah pembimbingnya dalam hal ini.
- Jelaskan MENGAPA untuk semua hal. Mengapa ada aturan, mengapa mereka perlu untuk mengerjakan pekerjaan rumah/sekolah. Mengapa dunia seperti ini? Jika anda tidak mempunyai jawabannya, pahami rasa frustasi mereka dan tunjukkan sikap empati.
- Kurangi obat-obatan untuk ADD. Indigo bukan ADD, tapi indigo secara alamiah memberikan perhatian pada sesuatu secara selektif. Jika mereka dapat fokus pada sesuatu yang mereka pilih untuk jangka waktu yang lama,kemungkinan anak ini indigo, bukan ADD. Walaupun nampaknya ada masalah pada perhatian, carilah alternatif terapi, bukan dengan Ritalin, jangan menekan kreatifitas alamiah dan kepemimpinan indigo, tetapi bantulah untuk mengorganisir.
......
Mari kita kritisi per ponter..
katanya: Tips untuk mendidik anak indigo "padahal menjerumuskan"
Wendy Chapman, memberikan 10 tips untuk mendidik anak-anak indigo, sebagai berikut:
- Perlakukan mereka dengan penuh penghargaan. (semua anak juga sama kalee.. butuh penghargaan)
- Dengarkan pendapat mereka. (semua anak juga sama kalee.. harus didengarkan pendapatnya suapaya secara psikologis mereka diterima dan dihargai)
- Kembangkan kemampuan mereka. (wah yang ini mah pasti dong.. semua anak juga sama kalee..)
- Bangunlah sikap koperatif dan hindari memberi perintah. (dan lagi-lagi semua anak juga sama kalee..)
- Bantu mereka melakukan hal yang berbeda. (beRbedA ???? maksud loh.... berbeda apanya hayoooOOO...!!!!!)
- Bantu mereka membangun bakat dan kemampuannya. (yah yang itumah semua anak juga sama kalee..)
- Bersikap toleran terhadap emosinya yang ekstrim. (eSkrim?... eh maksudnya ekstriM.. masa sih??)
- Dorong mereka untuk menjadi sumber kedamaian bagi orang lain. (waduh... rempong.. semua anak juga sama kalee..)
- Jelaskan MENGAPA untuk semua hal. (weys... semua anak juga sama kalee.. demi pengetahuan kan bagus...)
- Kurangi obat-obatan untuk ADD. (waAh poin ini yang palih saya benci dan menyesatkan... bAhaYaaAAA... bisa salah penangannan tuh bagi anak kita.. teEEr lAaluuUU...)
"Sebagai orangtua, anda juga harus membuat anak indigo disiplin, dan membuat mereka belajar tentang perilaku yang bisa diterima atau tidak. Dan belajar untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bisa diterima. Bersikaplah adil, dan berikan batas toleransi yang pantas. Katakan yang sesungguhnya sesuai dengan umurnya, dan jangan bohong karena mereka akan tahu. Katakan bahwa dia dicintai dan peluk sebanyak mungkin."
Jadi intinya dari saya kita harus hati-hati terhadap segala pengaruh roh jahat yang akan menyesatkan kita... keep smile...