Teks Drama Musikal ini dipakai oleh Sekolah TK IT Al-Fitrah Bandung Pada Acara kenaikan kelas tahun ajaran 2012-2013
Naskah ditulis oleh : Sami el Syarifah
April-Mei 2013
Dalam lautan kesibukan…
Mutiara untuk Ibu
(--Music pembuka--)
Di kerajaan laut yang
sangat indah, hiduplah lima sahabat yang senang berpetualang. Dolpin, Uburi,
Bintang, Nemo, dan Pari. Mereka selalu bermain bersama-sama di sekitar taman
laut.
(lagu Marilah Kemari)
Pagi itu, Uburi
terlihat murung tidak seperti biasanya. Dolpin berlari menghampirinya.
Dolpin : “Kamu kok tampak sedih? Kenapa Uburi?”
Uburi : “Tidak apa-apa”
jawab Uburi datar.
Dolpin : “Ayolah
ceritakan padaku. Aku kan sahabatmu, mungkin aku bisa membantu.” (Dolpin bersemangat. Kemudian mengajak Uburi
dan teman-temannya untuk bernyanyi)
1. (tari/lagu persahabatan: Antartika)
(Semua anak bernyanyi
dan menari bersama, mereka tampak bahagia)
Uburi : “Terima kasih Dolpin. Aku senang sekali punya sahabat seperti kalian.”
Nemo : “Agar kamu tidak bersedih lagi, gimana kalau sekarang
kita pergi berpetualang?”
Semua : “Ayoooo” (semua sepakat)
(Lagu Sherina: Persahabatan)
Lima sahabat pun
akhirnya memulai petualangan.
Mereka memasuki taman
rumput laut, menyaksikan rumput laut yang berwarna-warni, bergoyang ke kanan
dan ke kiri mengajak menari.
2. (lagu/tarian rumput laut: Asia)
(Semua anak melihat
tarian rumput laut dengan begitu takjub)
Ternyata rumput laut
yang cantik itu memberikan nasihat kepada lima sahabat.
Rumput laut : “Hati-hati, jangan sampai kalian memasuki lembah di ujung jalan sana ya!
Berbahaya!”
Pari : “Aku tidak percaya dengan rumput laut itu!”
Bintang : “Iya, kita kan pemberani! Hahaha.” (keduanya tertawa)
Pari : “Tenang saja, siripku kan lebar. Aku bisa melindungi
kalian!” (mereka tertawa lagi)
3. (lagu/tari …lirik yang sombong:
Kertarajasa)
Sedang asyik
bercengkrama, tiba-tiba…
Grrrgrrrrr…
(suara menegangkan)
Ternyata itu suara
Gurita yang sedang tertidur pulas. Sirip
Pari tidak sengaja menyentuh punggung sang Gurita. Akhirnya, ia terbangun dan
kaget melihat kelima sahabat yang ada di depannya. Dan kelima sahabat langsung
berlari.
4. (tarian Gurita/Octopus: Australia)
Bintang : “Subhanallah, hebat sekali Gurita itu!”
Pari : “Ya, Gurita itu keren sekali. Tentakelnya panjang dan
kuat ya…”
(Pari dan Bintang pun
merasa malu, Gurita itu lebih hebat dari mereka. Mereka pun beristighfar.)
Kemudian mereka segera
melanjutkan perjalanan.
Beberapa makhluk gendut
dan berduri menghadang jalan. Kelimanya lari, terbirit-birit. Mereka
menyaksikan sekawanan ikan buntal dari kejauhan, berlompat-lompatan dengan
riang.
5. (tarian ikan Buntal:PG)
Karena penasaran, mereka
mengikuti Buntal. Hari makin gelap dan Buntal pun telah lenyap dari pandangan.
Tanpa sadar, mereka
telah jauh dari rumah. Di sekeliling amat gelap, tak ada cahaya sama sekali.
Dimana mereka sekarang? Apakah mereka telah tersesat di Lembah dasar laut?
(IKLAN>>>>)
Bintang : “Dolpin ini semua gara-gara kamu, katanya kamu tahu
jalannya!”
Dolpin : “Enak saja, bukan salahku tau !”
(Bintang terlihat marah
dan takut)
Nemo : “Wah, gimana nih? Nanti aku dicariin Bunda.”
Pari : “Kalian malah berantem, kan kata Bu Guru kita harus
saling menyayangi dan saling menjaga. Ayo bermaafan!”
(mereka tampak gelisah
dan sangat ketakutan)
Dolpin : “Bintang, Aku minta maaf ya!”
Bintang : “Aku yang harusnya minta maaf. Maaf ya!”
(keduanya berpelukan)
Dolpin : “Aha, Aku punya ide!”
(semua membuka matanya
dengan semangat)
Dolpin : “ Uburi, kamu
kan bisa menyalakan tubuhmu seperti lampu? Ayo lakukan sekarang!”
Pari : “Ah, iya betul. Ayo Uburi tunjukkan
kekuatanmu!”
(Keempat temannya
bersemangat lagi)
Uburi : “Maaf, teman-teman, aku tidak bisa.”
Aku sudah
berbuat kesalahan pada ibuku.”
Bintang : “Apa maksudmu?”
(semua memasang wajah
heran, tidak mengerti)
Uburi : “Tadi pagi aku menjatuhkan kalung mutiara kesayangan
ibu. Lalu Ibu marah, dan tiba-tiba saja badanku tak bisa menyala lagi. Mungkin
ini adalah teguran bagi anak durhaka sepertiku.”
(Uburi menangis.
Teman-temannya ikut bingung)
Dolpin : “Masya Allah, begitu ya ceritanya. Pantas saja, tadi
pagi kau murung sekali.”
(Uburi membayangkan
wajah ibunya.)
6. (Tarian Ubur-ubur : Afrika)
Hari makin gelap,
mereka saling berpegangan dan membuat lingkaran do’a.
Dolpin : “Ya Alloh, lindungi kami dan mudahkanlah perjalanan
kami. Jangan biarkan kami tersesat Yaa Alloh. Berikanlah petunjukMu. Aamiin”
Semua (serempak) : “Tolong kami Yaa Alloh”
Ketika mereka membuka
mata, tiba-tiba cahaya berkilau terang disekitar mereka. Uburi dapat menyalakan
tubuhnya.
Semua bergembira, dan
bersyukur kepada Alloh.
Uburi tidak sabar
bertemu Bunda di rumah. Ia ingin sekali meminta maaf. (Ia pun kembali
tersenyum)
Saking senangnya, Nemo
meliuk-liukkan badan sambil berteriak:
Nemo : “Horeeeee!”
Tapi,,,,
Kraaap…(Nemo tertangkap pasukan Kepiting)
Nemo : “Tolooooooong!” (mulai
ketakutan)
(Tarian Kepiting: Antartika)
Suara Kepiting : “Kalau mau sahabat kalian dibebaskan, kalian
harus menebusnya dengan mutiara…Hahaha”
(suara menyeramkan membawa Nemo pergi jauh)
Pari : “Bagaimana ini?”
(semua tampak ketakutan)
Datanglah putri cantik
menghampiri mereka. Kelima sahabat itu terperanjat kaget melihat Putri cantik
bertubuh setengah manusia dan setengah ikan. Mereka berpandangan tak percaya
melihat Putri Duyung.
Mereka menceritakan
semua kisah petualangan mereka kepada sang putri, hingga sampai tersesat di
lembah ini.
Putri Duyung : “Tenanglah, aku akan membantu kalian, insya
Alloh.”
7. (Putri duyung: Eropa)
Semua mengikuti Putri
Duyung
Putri Duyung, mengajak
mereka bertemu Kakek Kura-kura. Kakek Kura-kura siap membantu menunjukkan
jalan.
(Tarian kura-kura: Afrika)
Kemudian Kakek Kura-kura
dan Putri Duyung mengajak kelimanya ke lembah gelap. Mereka harus mengambil
mutiara di sana.
Uburi menyinari setiap
jalan yang mereka lalui. Dolpin yang pintar,
dapat menangkap sinyal keberadaan mutiara.
(Lumba-lumba : Eropa)
Semakin dalam, mereka memasuki ke Lembah gelap. Hanya cahaya Uburi
yang menerangi. Tapi tiba-tiba…terdengar suara….
(suara menyeramkan, dan
menegangkan)
(Kerang : Asia)
Ternyata, suara kerang
membuka cangkangnya.
Tampaklah, mutiara yang
sangat indah.
Dolpin : “Bolehkah kami meminta mutiara ini?”
Karena kasihan,
akhirnya kerang memberi dua mutiara. Satu untuk diberikan kepada Raja Kepiting
dan, satu lagi untuk Uburi. Sebagai ganti mutiara ibu Uburi yang hilang.
Uburi dan semua tampak
senang. Mereka berterima kasih kepada Kerang, Putri Duyung dan kura-kura yang
telah membantu.
Pari : “Raja Kepiting, kami membawa mutiaranya. Lepaskan
teman kami!” (dengan suara lantang)
Raja kepiting takjub
dengan persahabatan mereka. Rela ke lembah gelap untuk menyelamatkan sahabat
mereka, Nemo. Raja saja tidak berani pergi ke lembah gelap.
Karena keberanian
mereka, akhirnya Sang Raja memberikan hadiah “Lencana Keberanian” dan mereka
pun diantar pasukan kepiting menuju jalan pulang.
Kelima sahabat amat senang
dengan petualang mereka. Bahagia memancar. Mereka ingin segera pulang
(lagu Nidji : Di atas
awan)
Dan, mereka pun
terbangun dari mimpi. Rupanya mereka telah lama tertidur di taman laut.
Jadi semua ini hanya
mimpi?
Tapi, Lihatlah Uburi
masih memegang erat mutiaranya. Ya, mutiara untuk Ibu. Dan lencana Keberanian
masih menempel di baju mereka, berkialuan.
Kelimanya tersenyum
kembali.
Dunia ini, panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah….
-The End-
Naskah ditulis oleh : Sami el Syarifah
April-Mei 2013
Dalam lautan kesibukan…
Dolpin diperankan oleh : Aziz
Uburi diperankan oleh : Muthia
Bintang diperankan oleh : Ali
Pari diperankan oleh : Nandi
Nemo diperankan oleh : Zerlin
Sutradara : Sami
Casting : Bu Imas, Bu Lena