Tasbih, Majaz, dan Kinayah



1.      Jawaban Soal no satu:
a.      Tasbih
Tasybih yaitu menyerupakan Sesutu dengan sesuatu yang lain, dikarenakan ada titik kesamaan diantara keduannya. Seperti lafadz
زيد كا الاسد في شجا عه
-          Rukun-rukun Tasybih
Dari contoh lafadz زيد كا الاسد في شجا عه terdapat rukun-rukun tasyhbih yang jumlahnya ada empat, yaitu:
1)      Musyabbah (yang diserupakan) berupa lafadz زيد
2)      Musyabbah bih (yang diserupai) berupa lafadz الاسد
3)      Adat tasybih (alat ungtuk menyerupakan) berupa huruf ك
4)      Wajah syibeh (titik keserupaannya) berupa lafadz شجا عه
-          Macam-macam Tasybih
Dilihat dari segi penyebutan adat dan wajah syibehnya:
1)      Tasybih Mursal
Yaitu tasybih yang disebutkan adat tasybihnya, contoh:
الحمية من الانام كا الحمية من الطعام
"Menjauhkan diri dari manusia seperti menjauhkan diri dari makanan"
2)      Tasybih Muakkad
Yaitu tasybih yang tidak disebutkan adat tasybihnya, contoh:
الوقت سيف نفعا وضرا
"Waktu itu seperti pedang dalam manfaatnya dan bahayanya"
3)      Tasybih Mujmal
Yaitu tasybih yang dibuang wajah syibehnya, contoh:
كان الحيا ة الدنيالعب ولهو
"Seolah-olah kehidupan dunia itu permainan dan senda gurau"
4)      Tasybih Munfashol
Yaitu tasybih yang disebutkan wajah syibehnya, contoh:
العلم سراج أمته فى الهداية وتبذير الظلام
"Orang pandai itu adalah pelita umat dalam pemberian petunjuk dan mengusir kegelapan"
5)      Tasybih Baligh
Yaitu tasybih yang dibuang adat tasybihnya, contoh:
أنت سمش أنت بدر
"Engkau adalah matahari, engkau adalah bulan"
Dilihat dari unsur membangun wajah syibehnya:
1)      Tasybih Tamsil
Yaitu tasybih yang wajah syibehnya berupa gambaran yang dirangkai dari berbagai hal, contoh:
مثل الذين ينفقون اموالهم فى سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنا بل فى كل سنبلة مئة حبة
"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya dijalan Allah bagaikan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai seratus biji"
2)      Tasybih Ghoiru Tamsil
Yaitu tasybih yang wajhu syibehnya terdiri dari satuan yang terpisah, berupa sifat-sifat tertentu yang menjadi unsur kesamaan, contoh:
كلا مك مثل السهد فى الحلاوة
"Ucapanmu manis bagaikan madu"
Dilihat dari penyajian musyabbah dan musyabbah behnya:
1)      Tasybih Dhimny
Yaitu tasybih yang musyabbah dan musyabbah behnya disuguhkan dalam gambaran khusus, tasybih ini dapat diketahui melalui struktur kalimat, contoh:
قد يشيب الفتى وليس عجيبا # أن يرى الَنَوْر فى القضيب الرطيب
"Kadang-kadang seorang pemuda beruban, dan hal itu tidaklah mengherankan. Bunga pun dapat keluar pada dahan yang muda dan lembut"
2)      Tasybih Maqlub
Yaitu tasybih yang dibalik, maksudnya kata yang semestinya menjadi musyabah dibalik menjadi musyabah beh, contoh:
كأن سواد اليل شعر فا حم
"Seakan gelap malam itu adalah rambut yang hitam"


b.      Majaz
Pengertian majaz adalah suatu lafad yang digunakan untuk menjelaskan suatu lafad pada selain makna yang tersurat di dalam nash atau teks, karena adanya persamaan atau keterkaitan baik antara makna yang tersurat di dalam teks maupun maksud yang terkandung di dalam teks tersebut (Elzham:2010).
Keterkaitan-keterkaitan yang menjadi syarat penggunaan majaz antara lain:
1)      Adanya keserupaan, yakni pengumpulan sifat tertentu antara makna hakikat dan makna majaz dalam satu lafad, contohnya adalah pada saat nabi hijrah dari Makkah ke Madinah yang diiringi dengan shalawat badar. Pada contoh tersebut menunjukan bahwa ada pengumpulan sifat tertentu yakni terangnya cahaya pada bulan bulan purnama dan wajah Nabi Muhammad SAW.
2)      الكون artinya adalah menamakan atau memaknai suatu lafad sesuai dengan sifat yang melekat padanya, seperti pada ayat al-Qur’an:
)النساء:2) وأتوا اليتامى اموالهم
“Dan berikanlah kepada anak yatim (yang sudah baliqh) harta mereka”.
Ayat di atas didasarkan pada ayat al-Qur’an yang lain pada surat an-nisa ayat 6:
وابتلٌوا اليتامى حتّى إذا بلغوا النّكاحَ فإن آنستم منهم رٌُشْداً فادْفعوا إليهم أموالهٌم (النساء:6(
“Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka lebih cerdas, maka serahkanlah hartanya”. (QS.an-Nisa’:6).
3)      ألأول  adalah menamakan sesuatu sesuai dengan takwil atau penjelasan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, seperti pada contoh mimpi Nabi Yusuf A.s.:
إنّى أرَانِى أعْصِرٌ خَمْرًا (يوسف:36(
“Sesungguhnya aku mimpi, bahwa aku memeras anggur. (QS.Yusuf:36)
Maksud ayat di sini adalah Nabi Yusuf memeras buah anggur yang ditakwil dengan khamr.
4)      ألإستعداد adalah menamakan atau memaknai sesuatu sesuai dengan kekuatan, hitungan-hitungan atau pertimbangan-pertimbangan. Yang mana hal tersebut untuk menjelaskan adanya pengaruh tertentu pada sesuatu tersebut. Contohnya adalah pada kalimat racun itu mematikan, maksudnya adalah racun itu sangat kuat sekali dalam menyebabkan kematian.
5)      ألحلول adalah menjelaskan maksud suatu keadaan dengan menyebutkan tempatnya, seperti pada ayat al-Qur’an:
واسأل القرية )يوسف:82(
maksud dari ayat ini adalah bertanyalah kepada penduduk desa tersebut.
6)      ألجزئية وعكسها adalah menyebutkan sebagian untuk menjelaskan keseluruhan dan menyebutkan keseluruhan untuk menjelaskan sebagiannya saja.
Contoh pertama pada ayat تبت يدا أبى لهب maksud ayat di sini bukan hanya tangan Abu Lahab saja yang harus bertaubat, tetapi juga seluruh jiwa dan raganya.
Contoh kedua pada ayat
يجعلون أصابعهم فى أذانهم maksud dari lafad أصابعهم adalah
أناملهم
7)      ألسببية adalah menyebutkan sebab dari suatu hal, sedang yang dimaksud adalah musabbabnya ataupun sebaliknya.
Contoh pertama adalah فلان أكل دم أخيه (sebab), maksud di sini adalah diat atau denda bagi seseorang yang telah membunuh saudaranya (musabab).
Contoh kedua adalah إعْتَدِي (kamu dalam masa `iddah) (musabab), maksud di sini adalah kamu saya talak, karena `iddah adalah musabab dari wanita yang ditalak (sebab).
Majaz juga dibagi menjadi empat:
1)      Al-Majaz al-Lughowi, adalah penggunaan suatu lafad pada selain makna yang tersurat karena adanya hubungan kebahasaan, seperti penggunaan lafad أسدpada orang laki-laki yang berani.
2)      Al-Majaz as-Syar’i, adalah penggunaan suatu lafad pada selain makna yang tersurat karena adanya hubungan syari’at, seperti penggunaan kata shalat pada ibadah tertentu.
3)      Al-Majaz al-‘Urf al-Khas, adalah penggunaan suatu lafad pada selain makna yang tersurat karena adanya hubungan kebiasaan yang tertentu, seperti penggunaan al-Hal dalam ilmu nahwu yang menjelaskan sifat tertentu baik sifat yang terpuji ataupun yang tercela.
4)      Al-Majaz al-‘Urf al-‘Am, adalah penggunaan suatu lafad pada selain makna yang tersurat karena adanya hubungan kebiasaan yang umum, seperti penggunaan lafad ألدابة pada manusia yang bodoh.

c.       Kinayah
Arti kinayah menurut lughat adalah perkataan yang tidak jelas, sedangkan menurut istilah adalah lafadz yang diucapkan dan dikehindaki kelaziman maknanya, dengan adanya pertanda yang tidak menghalangi untuk menghendaki makna aslinya (Jo Sans:2009).
Contoh:زيد طويل النجاد = Zaid itu panjang sarung goloknya.
Maksudnya: Zaid itu tinggi. Lazimnya: tinggi bentuknya. setiap orang yang tinggi biasanya goloknya pun panjang. setiap golok panjang, sarungnya juga panjang. Meskipun demikian dapat diartikan makna aslinya. Sedangkan datangnya kinayah untuk:
1)      Menentukan sifat untuk mausuf
Contoh: الكرم بين برديه = Kemuliaan antara dua baju dinginnya.
Maksudnya: Menentukan orang tertentu dengan keagungan dan kemuliaan.
2)      Untuk menentukan dzat mausuf.
Contoh:جاء المضياف = Telah datang tukang menjamu.
Yang dimaksud adalah zaid yang sering menjamu tamu, sehingga seolah-olah hanya zaidlah yang tukang menjamu tamu.
3)      Untuk menentukan dzat sifat
Contoh:كثير الرماد = kinayah bagi tukang menjamu tamu.
طويل النجاد = kinayah bagi orang yang tinggi.
Dan tujuan kinayah adalah:
1)      Menjelaskan:
Contoh: طويل النجاد=bagi orang yang tinggi
2)      Mempersingkat:
Contoh:فلان مهزول الفصيل= si fulan kurus anak sapinya
3)      Menutupi nama orang
Contoh:اهل الدار= penghuni rumah. Kinayah dari isterinya
4)      Memelihara kesopanan dari kata-kata buruk
Contoh:اولمستم النساء
Derajat majaz dan kinayah:
ثم المجازو الكنى ابلغ من تصريح اوحقيقة كدازكن
فى الفن تقديم استعازة ععلى تششببيه ايضا با تفاق العقلا